APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PENENTUAN
KESESUAIAN KAWASAN KERAMBA JARING TANCAP DAN
RUMPUT LAUT DI PERAIRAN PULAU BUNGURAN
KABUPATEN NATUNA
Irwandy Syofyan1), Rommie Jhonerie1), Yusni Ikhwan Siregar1)
1)Dosen
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau
Diterima
: 30 Juli 2010 Disetujui : 15 Agustus 2010
ABSTRAK
Penelitian dilaksanakan di daerah perairan Pulau Bunguran
Kabupaten Natuna. Tujuan penelitian untuk menentukan kesesuaian kawasan
perairan untuk keramba jaring tancap dan rumput laut. Metode yang digunakan
adalah metode survei dengan cara mengukur faktor lingkungan perairan. Proses
penentuan kesesuaian kawasan tersebut dilakukan dengan menggunakan operasi
spasial dengan memanfaatkan aplikasi SIG. Untuk menentukan kesesuaian kawasang
digunakan metode weighted overlay.
Penelitian didapatkan dominansi kesesuaian kawasan untuk kegiatan KJT dan
rumput laut berada pada kelas sesuai yaitu sebesar 49,4%,
kemudian kelas sangat sesuai sebesar 31,1% dan tidak sesuai
sebesar 19,5% di
perairan Pulau Bunguran.
PENDAHULUAN
Perkembangan usaha Keramba Jaring
Tancap cukup signifikan ditengah masyarakat, namun diketahui bahwa penempatan
keramba tersebut masih belum tertata dengan baik, Oleh karenanya sangat perlu
dilakukan pengidentifikasian lokasi-lokasi yang cocok dan layak secara
parameter guna pengembangan usaha KJT dan budidaya rumput laut ini.
METODE
Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode survai. Proses penentuan kesesuaian kawasan tersebut
dilakukan dengan menggunakan operasi spasial dengan memanfaatkan aplikasi SIG.
Operasi spasial tersebut merupakan operasi tumpang susun (overlay), dalam
prosesnya operasi tumpang susun adalah adalah suatu proses penyatuan data
spasial dan merupakan salah satu fungsi efektif dalam SIG yang digunakan dalam
analisa keruangan. Weighted overlay merupakan sebuah teknik untuk menerapkan sebuah skala
penilaian untuk membedakan input menjadi
sebuah analisa yang terintegrasi. Weighted
overlay memberikan pertimbangan terhadap
faktor atau kriteria yang ditentukan dalam sebuah proses pemilihan kesesuaian.
Gambar 1. Diagram pengolahan data
HASIL
Hasil analisa spasial dengan
menggunakan metode weighted overlay diperoleh tiga kesesuaian kawasan KJT dan Rumput Laut yaitu:
sangat sesuai, sesuai dan tidak sesuai. Dominansi kesesuaian kawasan yaitu
kelas sesuai sebesar 49,4% (76.491,63 Ha), kelas sangat sesuai sebesar 31,1%
(48.193,92 Ha) dan tidak sesuai sebesar 19,5% (30.174,3 Ha).
Gambar 2. Kelas kesesuaian kawasan KJT dan Rumput Laut Kelas
a.
Desa
Pengadah, Kelanga, Tanjung dan Sepempang
Kawasan ada beberapa daerah yang sangat
kecil sekali berada pada kelas tidak sesuai seperti pada sekitar Pulau Sahi di Desa
Tanjung dan di sekitar Pulau Senoa, Desa Sepempang. Hal ini diakibakan karena
hasil interpolasi kedalaman yang menggeneralisasi kedalaman perairan pada
sekitar pulau-pulau tersebut.
Gambar 3. Kesesuaian kawasan KJT dan rumput laut di perairan
Desa Pengadah,
Kelanga,
Tanjung dan Sepempang
a. Desa
Pulau Tiga, Sabang Mawang dan Sededap
Hasil analisa kesesuaian kawasan
terlihat sebagian besar kawasan pada perairan Pulau Tiga tidak sesuai khususnya
pada bagian luar Pulau Tiga yang berada di bagian Barat Selatan dan Timur, namun
pada perairan antar pulau (selat-selat) merupakan kawasan yang sangat sesuai
dan sesuai untuk aktifitas KJT dan rumput laut.
Gambar 5. Kesesuaian kawasan KJT dan
rumput laut di perairan Pulau Tiga
a.
KESIMPULAN
1.
Hasil analisa untuk Desa Pengadah,
Kelanga, Tanjung dan Sepempang menunjukkan sebagian besar perairan di keempat
desa tersebut layak dilakukan aktifitas KJT dan rumput laut karena kelas kesesuaian
berada pada kelas sangat sesuai dan sesuai.
Di perairan Desa Cemaga kelas sesuai
mendominasi pada perairan ini, diikuti oleh kelas sangat sesuai dan tidak
sesuai. Kelas tidak sesuai dapat ditemukan disepanjang garis pantai Tanjung
Medang dan pada beberapa pulau kecil
Hasil analisa kesesuaian kawasan
terlihat sebagian besar kawasan pada perairan Pulau Tiga tidak sesuai khususnya
pada bagian luar Pulau Tiga yang berada di bagian Barat Selatan dan Timur. Namun
pada perairan antar pulau (selat-selat) merupakan kawasan yang sangat sesuai
dan sesuai untuk aktifitas KJT dan rumput laut.
Di perairan Desa Kelarik sebagian besar
merupakan kawasan yang cocok untuk melakukan kegiatan KJT dan rumput laut. Dominasi
kelas kesesuaian sesuai dan sangat sesuai tersebar merata diperairannya
l KRITIK DAN SARAN JURNAL
Jurnal ini cukup informatif dan menarik
untuk dijadikan pembelajaran, akan tetapi jurnal ini hanya menampilkan
kesesuaian dalam lokasinya saja. Jurnal tersebut
alangkah lebih baiknya jika data-data yang didapat di masing-masing daerah
dicantumkan sehingga dapat mengetahui bahwa dengan kondidi seperti itu sesuai
atau tidak untuk budidaya rumput laut dan KJT. Jadi gambar tersebut disertakan
data-data yang sesuai dengan kondisi aslinya.
DAFTAR PUSTAKA
Irwandy Syofyan, Rommie Jhonerie, Yusni Ikhwan Siregar. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Penentuankesesuaian
Kawasan Keramba Jaring Tancap dan Rumput Laut di Perairan Pulau Bunguran
Kabupaten Natuna. Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN 15,2 (2010) : 111-120
j
Tidak ada komentar:
Posting Komentar