Sabtu, 18 Januari 2014

TUGAS REVIEW DAN KRITIK JURNAL SIG

APLIKASI SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DALAM PENENTUAN
KESESUAIAN KAWASAN KERAMBA JARING TANCAP DAN
RUMPUT LAUT DI PERAIRAN PULAU BUNGURAN
KABUPATEN NATUNA
Irwandy Syofyan1), Rommie Jhonerie1), Yusni Ikhwan Siregar1)
1)Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau
Diterima : 30 Juli 2010 Disetujui : 15 Agustus 2010
ABSTRAK
Penelitian dilaksanakan di daerah perairan Pulau Bunguran Kabupaten Natuna. Tujuan penelitian untuk menentukan kesesuaian kawasan perairan untuk keramba jaring tancap dan rumput laut. Metode yang digunakan adalah metode survei dengan cara mengukur faktor lingkungan perairan. Proses penentuan kesesuaian kawasan tersebut dilakukan dengan menggunakan operasi spasial dengan memanfaatkan aplikasi SIG. Untuk menentukan kesesuaian kawasang digunakan metode weighted overlay. Penelitian didapatkan dominansi kesesuaian kawasan untuk kegiatan KJT dan rumput laut berada pada kelas sesuai yaitu sebesar 49,4%,
kemudian kelas sangat sesuai sebesar 31,1% dan tidak sesuai sebesar 19,5% di
perairan Pulau Bunguran.
PENDAHULUAN
Perkembangan usaha Keramba Jaring Tancap cukup signifikan ditengah masyarakat, namun diketahui bahwa penempatan keramba tersebut masih belum tertata dengan baik, Oleh karenanya sangat perlu dilakukan pengidentifikasian lokasi-lokasi yang cocok dan layak secara parameter guna pengembangan usaha KJT dan budidaya rumput laut ini.
METODE

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survai. Proses penentuan kesesuaian kawasan tersebut dilakukan dengan menggunakan operasi spasial dengan memanfaatkan aplikasi SIG. Operasi spasial tersebut merupakan operasi tumpang susun (overlay), dalam prosesnya operasi tumpang susun adalah adalah suatu proses penyatuan data spasial dan merupakan salah satu fungsi efektif dalam SIG yang digunakan dalam analisa keruangan. Weighted overlay merupakan sebuah teknik untuk menerapkan sebuah skala penilaian untuk membedakan input menjadi sebuah analisa yang terintegrasi. Weighted overlay memberikan pertimbangan terhadap faktor atau kriteria yang ditentukan dalam sebuah proses pemilihan kesesuaian.
Gambar 1. Diagram pengolahan data
HASIL
Hasil analisa spasial dengan menggunakan metode weighted overlay diperoleh tiga kesesuaian kawasan KJT dan Rumput Laut yaitu: sangat sesuai, sesuai dan tidak sesuai. Dominansi kesesuaian kawasan yaitu kelas sesuai sebesar 49,4% (76.491,63 Ha), kelas sangat sesuai sebesar 31,1% (48.193,92 Ha) dan tidak sesuai sebesar 19,5% (30.174,3 Ha).

 Gambar 2. Kelas kesesuaian kawasan KJT dan Rumput Laut Kelas
a.       Desa Pengadah, Kelanga, Tanjung dan Sepempang
Kawasan ada beberapa daerah yang sangat kecil sekali berada pada kelas tidak sesuai seperti pada sekitar Pulau Sahi di Desa Tanjung dan di sekitar Pulau Senoa, Desa Sepempang. Hal ini diakibakan karena hasil interpolasi kedalaman yang menggeneralisasi kedalaman perairan pada sekitar pulau-pulau tersebut.

Gambar 3. Kesesuaian kawasan KJT dan rumput laut di perairan Desa Pengadah,
          Kelanga, Tanjung dan Sepempang
  

a.      Desa Pulau Tiga, Sabang Mawang dan Sededap
Hasil analisa kesesuaian kawasan terlihat sebagian besar kawasan pada perairan Pulau Tiga tidak sesuai khususnya pada bagian luar Pulau Tiga yang berada di bagian Barat Selatan dan Timur, namun pada perairan antar pulau (selat-selat) merupakan kawasan yang sangat sesuai dan sesuai untuk aktifitas KJT dan rumput laut.

Gambar 5. Kesesuaian kawasan KJT dan rumput laut di perairan Pulau Tiga
a.   
KESIMPULAN
1.      
Hasil analisa untuk Desa Pengadah, Kelanga, Tanjung dan Sepempang menunjukkan sebagian besar perairan di keempat desa tersebut layak dilakukan aktifitas KJT dan rumput laut karena kelas kesesuaian berada pada kelas sangat sesuai dan sesuai.
Di perairan Desa Cemaga kelas sesuai mendominasi pada perairan ini, diikuti oleh kelas sangat sesuai dan tidak sesuai. Kelas tidak sesuai dapat ditemukan disepanjang garis pantai Tanjung Medang dan pada beberapa pulau kecil
Hasil analisa kesesuaian kawasan terlihat sebagian besar kawasan pada perairan Pulau Tiga tidak sesuai khususnya pada bagian luar Pulau Tiga yang berada di bagian Barat Selatan dan Timur. Namun pada perairan antar pulau (selat-selat) merupakan kawasan yang sangat sesuai dan sesuai untuk aktifitas KJT dan rumput laut.
Di perairan Desa Kelarik sebagian besar merupakan kawasan yang cocok untuk melakukan kegiatan KJT dan rumput laut. Dominasi kelas kesesuaian sesuai dan sangat sesuai tersebar merata diperairannya 
 
 l   KRITIK DAN SARAN JURNAL
Jurnal ini cukup informatif dan menarik untuk dijadikan pembelajaran, akan tetapi jurnal ini hanya menampilkan kesesuaian dalam lokasinya saja. Jurnal tersebut alangkah lebih baiknya jika data-data yang didapat di masing-masing daerah dicantumkan sehingga dapat mengetahui bahwa dengan kondidi seperti itu sesuai atau tidak untuk budidaya rumput laut dan KJT. Jadi gambar tersebut disertakan data-data yang sesuai dengan kondisi aslinya.
 
DAFTAR PUSTAKA
Irwandy Syofyan, Rommie Jhonerie, Yusni Ikhwan Siregar. Aplikasi Sistem Informasi Geografis Dalam Penentuankesesuaian Kawasan Keramba Jaring Tancap dan Rumput Laut di Perairan Pulau Bunguran Kabupaten Natuna. Jurnal PERIKANAN dan KELAUTAN 15,2 (2010) : 111-120
 j

Tidak ada komentar:

Posting Komentar